Mohon tunggu...
Prabu
Prabu Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Ngomong Indonesia Ngomong budaya Indonesia Ngomong budaya wayang Indonesia http://indonesiawayang.com https://www.facebook.com/bumiprabu https://www.facebook.com/wayangprabu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wudun dan Fenomena Alam

6 Maret 2012   01:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Guuayaaa mu le. Nek tak rungoke omonganmu mau kaya omongan para sarjana ning kotaraja kae. Ketoke interesting topic ki, lanjutno Le … Rama tak mirengake”

Kali ini Gareng yang tertawa pelan : “Menapa ingkang dipun sebat Rama wau, … interesting topic … basa pundi niku Rama lan napa maknanipun?”

“Wis takonno adimu kae. Dheweke sing arep njlentrehke artine sekalian deskripsi bab fenomena alam mau, rak yo ngono to bocah bagus anake Rama, Petruk ?” seraya tersenyum bijak (dan nakal) Semar melirik kepada Petruk.

Dan Petruk semakin larut dalam kebiasaan sekaligus hobinya, yaitu menjelaskan masalah dengan berpanjang lebar. Dengan membusungkan dada pianonya, mata sipitnya dipelototkan dan wajah diwibawa-wibawakan, maka kemudian Petruk bersabda

“Wah Rama sampun trep menawi nunjuk kula kangge menjelaskan masalah punika. Monggo para sedherek sadaya dipun perhatosaken penjelasan saking kula” cengengesan Petruk kemlinthi.

“Nggih Pak Guru !” teriak Gareng

“Monggo Pak Dosen !” kalem Semar

“Supados penjelasan puniko langkung klop lan saget ngresep wonten ing nalar lan rasa panjenengan sami, kula badhe nyaosi penjelasan ngagem Bahasa Indonesia nggih !” tanpa menunggu jawaban Petruk langsung menyambung

“Begini Saudara-saudara semua. Seperti telah kita dengar dan saksikan bersama bahwa di beberapa daerah di negara Amarta yang kita cintai ini, telah terjadi bencana alam. Amarta sedang dirundung musibah dan malapetaka. Rama Semar dan Kang Gareng tentu telah mendengar, banjir bandang telah melanda kampung Karang Anom dekat sungai Kangka, belum lama ini kampung Karang Dawa yang berlokasi dekat pantai utara ludes tersapu ombak sebesar rumah yang menenggelamkan seluruh warga dan harta bendanya (maksud Petruk ombak sebesar rumah itu adalah Tsunami). Belum lama ini, kampung Jetis di kaki gunung Hima yang dulunya begitu hijau dan asri, kini hilang berganti menjadi tanah tandus akibat serbuan awan panas beracun yang terkenal bernama “Sapi Meteng”. Dan masing banyak lagi bencana alam yang menimpa negri ini.”

“Salah siapa ini? Petruk diam sesaat untuk menunggu respon dari Rama dan kakaknya, namun mereka begitu serius terpaku ditempat sambil bengong memperhatikan penjelasan dari Petruk (atau pura-pura bersikap begitu untuk menyenangkan hati Petruk he he he).

Petruk semakin bersemangat melanjutkan penjelasannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun