Mohon tunggu...
Bulan Saskiyah
Bulan Saskiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murattal Al-Qur'an sebagai Metode Penanganan Insomnia (Paham Kajian Psikoneuroimonologi)

12 Februari 2024   21:05 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBAHASAN 

Berdasarkan hasil diatas, bahwa insomnia adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan dalam memulai atau menjaga tidur, mengalami tidur yang berkualitas rendah, dan mengalami dampak negatif pada aktivitas sehari-hari akibat gangguan kualitas tidurnya.

Dengan merujuk pada informasi yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ditemukan bahwa sekitar 18% dari seluruh populasi global mengalami insomnia. Terdapat perkiraan bahwa satu dari tiga individu menghadapi kondisi insomnia. Di Indonesia, prevalensi insomnia diperkirakan mencapai sekitar 28% dari total penduduk yang berjumlah 238 juta, atau sekitar 10% dari keseluruhan jumlah penduduk. Angka ini mencerminkan sekitar 28 juta orang yang mengalami insomnia.

Klasifikasi diagnosis insomnia meliputi tiga jenis, yakni, transient insomnia atau insomnia sementara, insomnia akut, dan insomnia kronis. Insomnia sementara muncul sebagai respons terhadap perubahan dalam pola tidur, situasi stres atau, depresi berat. Insomnia akut terkait dengan stres yang berhubungan dengan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Sementara itu,  insomnia kronis terjadi sebagai dampak dari gangguan psikologis seperti halusinasi.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi insomnia sebagai berikut: Faktor lingkungan, kondisi penyakit seperti: penyakit asma, kecemasan, kram kaki pada malam hari, demensia, kesehatan psikologis, gaya hidup seseorang seperti: kebiasaan mengkonsumsi alkohol, merokok, kopi (kafein), serta kurangnya olahraga.

Dampak insomnia dikelompokkan menjadi dua aspek utama, yaitu: dampak terhadap kualitas hidup dan kesehatan. Terhadap kualitas hidup, individu yang mengalami insomnia cenderung lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan, insomnia mengancam keselamatan seseorang terutama orang yang sedang mengemudi kendaraan, kelelahan, kesulitan dalam berkonsentrasi, penurunan motivasi, dan mengantuk saat beraktivitas siang hari. Sementara itu, dampak terhadap kesehatan mecakup meningkatkan risiko asma dan jantung, memicu masalah kesehatan mental, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan berat badan, menurunkan sistem kekebalan tubuh, memicu gaya hidup yang tidak sehat, dan penurunan kemampuan kognitif.

Dalam bidang kajian neurologi, Insomnia memiliki dampak pada fungsi hipotalamus, neurotransmitter tertentu, seperti GABA (Gamma-Amibobutyric-Acid) yang berperan  sebagai penghambat aktivitas sistem saraf, serta hormon dan peptida, termasuk kortisol. Selain itu, gangguan neurologis, seperti sakit kepala dan ketidaknyamanan pada leher, juga dapat terkait dengan kondisi insomnia.

Pengertian Murattal Al-Qur'an ialah tindakan membaca atau melantunkan Al-Qur'an dengan penerapan tajwid yang tepat, intonasi, dan makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf) secara akurat. Biasanya Murottal Al-Qur'an dilakukan oleh qari dan qariah.

Dari sudut pandang psikologi, pengaruh Murattal Al-Qur'an dengan irama yang tenang terhadap insomnia dapat mengurangi produksi hormon stres. Sementara itu, dalam perspektif neurologi, dampaknya terhadap insomnia dapat dijelaskan melalui konteks patofisiologi mekanisme stimulasi auditori. Keterlibatan audio dalam sistem limbik serebral, seperti aksis hipotalamus, hipofisis, adrenal, dan kompleks amigdala, terjadi pada area pendengaran dan jalur saraf (sirkuit emosi), yang pada akhirnya mengurangi tingkat stres. Dari segi kesehatan, dapat diungkapkan bahwa Murattal Al-Qur'an juga memberikan efek positif, termasuk menurunkan tekanan darah,  melambatkan laju pernafasan, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak

Adapun metode Al-Qur'an dalam menangani insomnia itu dengan memutar rekaman audio atau video Al-Qur'an, yang sebaiknya dilakukan dalam rentang waktu tidak lebih dari 10 hingga 20 menit sebelum tidur, baik pada siang maupun malam hari.

KESIMPULAN  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun