"Orang aneh! Ada orang aneh di luar! Menakutkan! Menjijikkan! Usir dia Lizz!"
Buru-buru kunyalakan keran di toilet untuk membersihkan tangan. Kutuangkan sabun lebih banyak daripada biasanya. Kubilas lagi. Kupandangi jariku dengan rasa was-was yang masih menghantui. Kubilas lagi. Setelah merasa sudah bersih seperti semula. Aku termenung di balik selimut sambil sebal dan khawatir.
"Ya ampun kamu telah bertemu orang gila Sya! perempuan itu berbuat apa kepadamu Sya? Kamu diapakan oleh dia?" ucap Lizz dari pintu kamar. Sambil kepalanya mengintip luar ruangan. Aku hanya bisa melihat punggung dan bokongnya dari balik selimut.
"Apa?! Orang itu memang gila?! Pantas saja perilakunya aneh!"
"Hahaha, akhirnya kamu menjadi korbannya Sya! Alisya menjadi korban orang gila. Haha."
"Diam kamu Lizz. Jahat!"
"Hahaha."
Suara tawa Lizz membuatku semakin kesal. "Menyebalkan! Menjijikkan! Kamu harus segera mengusirnya Lizz."
Pikiranku terus saja dihantui perempuan gila yang menjijikkan itu.
"Yes! Akhirnya tidak hanya aku saja yang menjadi korban. Hahaha!"
"Apa maksud kamu Lizz?"