Mohon tunggu...
budi sulis
budi sulis Mohon Tunggu... Administrasi - hidup harus terus bergerak

senang dengan perkembangan ekonomi terkini, hobi berpetualang dan senang berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wishnutama Wisdom, Memimpin Milenial Itu Mudah

23 Oktober 2018   13:46 Diperbarui: 23 Oktober 2018   14:48 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh teknis adalah ketika kerja sama dengan sebuah institusi, pimpinannya meminta mengundang artis zaman tahun 80an yang menurut pimpinan tersebut sudah yang terhebat. Ini sudah terlalu teknis dan harusnya anak muda lah yang seharusnya memutuskan siapa bintang tamu yang akan diundang untuk disesuaikan dengan target audience nya.

Demikian juga anak sekarang tidak bisa diatur untuk hanya melihat dengan satu channel. Kalau dulu, Bapak bisa memaksakan anaknya untuk melihat acara televisi bersama dan channel yang dipilih sesuai keinginan orang tua. Seisi rumah ikut nonton semua. Sekarang, anak bisa saja diajak nonton tv bersama, tapi mereka punya second screen. Anak sekarang itu multi screen. Secara fisik bisa bersama, tapi kalau tidak suka, mereka akan mudah berpindah channel.

Membuat Kreatif  

Inti dari sebuah penyampaian informasi kepada masyarakat adalah bagaimana menyederhanakan permasalahan rumit. Belum tentu informasi yang disampaikan merupakan bidang kita. Jangan lelah belajar hal baru.

Pak Tama sendiri adalah sarjana dari The Military College of Vermont, Norwich University. Keilmuan yang jauh berbeda dengan dunianya sekarang. Menurut Pak Tama. pendidikan sarjana adalah pendidikan pola pikir dan pada akhirnya pengembangannya bebas-bebas sesuai passion dan jenis pekerjaan.

Untuk bisa kreatif, Pak Tama biasanya berfikir berbeda dengan orang lain. Di awal bekerja, hal ini membuat banyak orang tidak suka. Namun, di awal berkarir, ada pimpinan yang bisa menerima perbedaan pikiran Pak Tama yang anti mainstream dan menjadi pertimbangan tentang sebuah pikiran baru.  

Berpikir berbeda dengan orang lain juga diterapkan di Net Media. Kalau sinetron, sudah banyak disuguhkan oleh media lain. Dan pemirsa sudah ada mindset tentang isi dan alur cerita sebuah sinetron. Demikian juga dengan acara horor, YKS dll yang sudah biasa ditampilkan televisi.  

Keterbatasan Menjadi Kesempatan

Selain berfikir anti mainstream, proses kreativitas pak Tama adalah karena adanya keterbatasan yang membuat harus berfikir agar tujuan tetap tercapai di tengah keterbatasan.

Salah satu contoh adalah pada saat membuat opening ceremony asian games. Konsep gunung yang ditampilkan pak Tama, ada cerita di balik layarnya.  "saya buat desain gunung meskipun banyak yg menghujat di awal, sekarang banyak yang memuji." Ujar Pak Tama.  

Pembuatan desain gunug diawali karena keterbatasan Stadion Gelora Bung Karno yang atapnya hanya bisa muat mengangkat beban 79.000 ton padahal biasanya untuk stadion internasional paling tidak bisa 120.000 ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun