"Tapi udah ada yang lolos sih, katanya mau dipresentasiin lagi ke boss mereka."
"Kalo ada yang approved pun pasti meme lo jelek. Minimal gak sebagus meme lo yang biasa lo bikin."
"Kenapa gitu, Om Bud?"
"Sebuah meme itu bagus karena dibuatnya spontan. Sebuah meme adalah curahan hati lo pada sebuah ketidaknyamanan. Kalo elo dibrief, meme lo pasti jelek karena bukan lagi curahan hati yang keluar secara spontan."
"Oh gitu ya?"
"Percaya deh kata gue. Meme itu bagus dan lucu karena kejujuran kreatornya, karena spontanitasnya, karena curhatnya.
Kali ini Alex cuma bengong aja ngedengerin omongan saya.
"Meme gak akan pernah bisa bagus kalo dikerjain berdasarkan orderan."Â
"Jadi gue harus bilang apa sama klien gue?" tanya Alex lagi.
"Bilang aja gini. Lo gak akan mau kerja lagi berdasarkan order tapi lo akan terus bikin meme seperti dulu secara spontan. Kalo klien mau beli, ayo silakan omongin harga. Tapi jangan dibrief."
Alex terdiam lagi. Dan saya juga terdiam juga. Alex kayaknya berpikir keras apakah omongan saya bener atau kagak. Saya sendiri ikut berpikir dan menelaah apakah omongan saya betul atau ngawur juga.