Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meme dan "Storytelling"

4 Juni 2018   02:06 Diperbarui: 5 Juni 2018   10:43 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh? Emang lo bikin memenya dibrief dulu sama klien?"

"Iya sama persis kayak lagi dibrief mau bikin iklan media cetak," kata Alex lagi.

"Terus kliennya ngebrief benefit-benefit yang harus masuk ke dalam meme lo itu?"

"Iya sama aja kayak bikin iklan tapi eksekusinya meme."

"Jadi dibrief lengkap dengan 'do' dan 'don't'nya?"

"Iya sama persis termasuk faktor fengshui juga jadi pertimbangan," keluh Alex dengan suara putus asa.

Sejenak saya terdiam lalu menghirup kopi saya. Kopi tanpa gula itu tiba-tiba rasanya tidak terlalu pahit dibandingkan dengan nasibnya Alex hehehehe....

ilustrasi: spectator.com.au
ilustrasi: spectator.com.au
"Apa yang salah dengan meme gue ya, Om Bud?" tanya Alex.

Setelah menghela napas panjang sejenak, saya coba menjawab demikian:

"Gini, Lex! Kalo klien memperlakukan lo begitu, mending lupain aja."

"Lah? Gak dapet duit dong gue?"

"Iklan dan meme itu dua binatang yang berbeda. Gak bisa lo memperlakukan meme sebagai iklan. Sampe tua juga meme lo gak akan pernah approved."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun