Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meme dan "Storytelling"

4 Juni 2018   02:06 Diperbarui: 5 Juni 2018   10:43 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi udah ada yang lolos sih, katanya mau dipresentasiin lagi ke boss mereka."

"Kalo ada yang approved pun pasti meme lo jelek. Minimal gak sebagus meme lo yang biasa lo bikin."

"Kenapa gitu, Om Bud?"

"Sebuah meme itu bagus karena dibuatnya spontan. Sebuah meme adalah curahan hati lo pada sebuah ketidaknyamanan. Kalo elo dibrief, meme lo pasti jelek karena bukan lagi curahan hati yang keluar secara spontan."

"Oh gitu ya?"

"Percaya deh kata gue. Meme itu bagus dan lucu karena kejujuran kreatornya, karena spontanitasnya, karena curhatnya.

Kali ini Alex cuma bengong aja ngedengerin omongan saya.

"Meme gak akan pernah bisa bagus kalo dikerjain berdasarkan orderan." 

"Jadi gue harus bilang apa sama klien gue?" tanya Alex lagi.

"Bilang aja gini. Lo gak akan mau kerja lagi berdasarkan order tapi lo akan terus bikin meme seperti dulu secara spontan. Kalo klien mau beli, ayo silakan omongin harga. Tapi jangan dibrief."

Alex terdiam lagi. Dan saya juga terdiam juga. Alex kayaknya berpikir keras apakah omongan saya bener atau kagak. Saya sendiri ikut berpikir dan menelaah apakah omongan saya betul atau ngawur juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun