Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Istri Saya Minta Cerai

30 Januari 2018   11:31 Diperbarui: 30 Januari 2018   20:23 2027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini saya pinjam dan seizin dari Galang Press

Saya sangat mencintai Leon, karena itulah, saya tidak ingin bercerai. Tapi kalo itu harus terjadi, saya ingin, sayalah yang mendapat hak asuh anak.

Tapi tentu saja, saya tidak boleh mengambil keputusan sepihak. Saya harus mengetahui pendapat anak saya dulu. Walaupun baru berusia 3 tahun, nggak ada salahnya meminta pendapatnya, kan? Anak kecil masih polos tanpa intrik sehingga pendapat anak kecil biasanya selalu jujur dan tulus.

Hari Sabtu pagi, ketika isteri saya sedang pergi ke luar rumah, saya memanggil Leon duduk bersama saya untuk membicarakan masa depan. Kami berdua duduk bersila berhadap-hadapan di atas karpet tepat di depan TV.

"Leon, dengerin ya? Ayah mau ngomong sama Leon," kata saya memulai diskusi.

"Ngomong apa sih Yah? Cepetan ngomongnya, Leon mau nonton film kartun," jawab Leon.

"Jadi begini, Le. Ayah mau beli rumah di Kemang. Nah, kalo beli rumah kan harus ditempatin. Iya kan?"

"Iya dong! Kalo gak ditempatin ntar setan dan jin yang akan ngisi rumah itu," selak Leon.

Hehehe... saya geli sendiri mendengar omongannya. Mungkin teori itu dia dapat dari sekolahnya. Maklum dia kan menuntut ilmu di sekolah Islam.

"Okay! Kalo Ayah tinggal di Kemang dan Bunda tinggal di sini, Leon mau ikut sama Ayah atau sama Bunda?" tanya saya.

Tanpa berpikir, Leon menjawab, "Sama Bunda dong!"

Jleb! Walaupun sudah menduga dia akan menjawab begitu, tetep aja saya sedih dan kecewa mendengar jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun