Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kartu Politik

11 Oktober 2024   07:24 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setuju!" teriak Badu. "Tapi bagaimana kalau kita dibajak orang lain? Kita harus punya kartu cadangan!"

Dengan penuh semangat, mereka terus membahas berbagai hal konyol tentang politik sambil bermain kartu. Dalam keadaan santai, mereka menyadari bahwa situasi politik yang rumit bisa dipandang dari sisi yang lebih lucu.

Ketika malam tiba, mereka semua pulang dengan perasaan lega. Meskipun tidak ada kesepakatan nyata dalam permainan, mereka memiliki banyak tawa dan kenangan. Dalam benak mereka, kartu-kartu itu bukan hanya alat bermain, tetapi juga simbol dari segala sesuatu yang terjadi di dunia politik---penuh kejutan, kekacauan, dan tentu saja, keceriaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun