dari setiap nafas beratÂ
dan tatapan kosongÂ
yang menembus dinding-dindingÂ
gedung pencakar langit.
Di sini,Â
tak ada kata cukupÂ
yang berarti,Â
hanya ada langkah majuÂ
yang dipaksaÂ
untuk terus melangkah,Â
seperti roda-roda tuaÂ
yang tak pernah berhenti berputarÂ
meski tahuÂ
tak ada jalan pulangÂ
di ujung cerita ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!