dari setiap nafas beratÂ
dan tatapan kosongÂ
yang menembus dinding-dindingÂ
gedung pencakar langit.
Di sini,Â
tak ada kata cukupÂ
yang berarti,Â
hanya ada langkah majuÂ
yang dipaksaÂ
untuk terus melangkah,Â
seperti roda-roda tuaÂ
yang tak pernah berhenti berputarÂ
meski tahuÂ
tak ada jalan pulangÂ
di ujung cerita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!