Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sidang Kata-Kata

31 Agustus 2024   19:29 Diperbarui: 31 Agustus 2024   19:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mengguyur jalan-jalan berlubang, 

di balik pintu-pintu terkunci 

yang kau sebut rumah kami. 

Kami ada dalam sunyi 

yang tak pernah kau baca, 

huruf-huruf yang kau abaikan 

di tepi berita utama.

Wakil rakyat, 

tapi siapa yang kau wakili? 

Apakah mereka yang bernyanyi 

di balik layar kaca, 

atau mereka yang menunggu 

di warung kopi murahan, 

menghitung hari dengan segelas teh panas 

dan obrolan tak berujung tentang harga yang terus naik?

Di balik meja panjang itu, 

kau menjadi bayang-bayang 

dari bayang-bayang yang lebih besar. 

Kau menggambar garis besar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun