Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Slow Living Ialah Hidup Lambat, Amat Lambat, Demikian Lambat

24 Januari 2025   09:08 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:08 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak-anak sudah punya kehidupan masing-masing. Kita telah melihat keindahan berbagai kota dunia. Itu tidak cukup. Aku ingin hidup tidak terburu-buru."

"Jadi?" tanya istri Sono yang setia menemani, dari perintisan usaha hingga hidup mewah.

"Ya, aku ingin kita bisa hidup tenang, meski lambat, lebih lambat, demikian lambat."

***

Sungai kecil berbatu. Gemericik air bening menyapu lembut telinga. Sono duduk di gubuk bambu menikmati silir-semilir angin mengusap wajahnya.

Matanya memandang padi menguning menghampar. Sesekali tangannya santai menarik-narik tali, yang terhubung dengan orang-orangan sawah nun jauh di sana. Sono tersenyum melihat burung-burung beterbangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun