Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romeli Ingin Menjadi Orang Sakti

13 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 13 Januari 2025   06:46 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diri (dokumen Budi Susilo)

Ia melayang-layang. Setelah menikmati pengalaman menenangkan itu, sukma Romeli kembali ke tubuhnya yang sedang bersila. Perlahan gelegar air terdengar.

Tak lama Mas Agus berbisik, "Selamat, Mas Romeli telah lulus ujian."

"Artinya?"

"Mas Romeli sekarang bisa menerawang."

"Jadi ...?

"Alam menyimpan rekaman kehidupan. Membaca seseorang adalah membaca rekaman kehidupannya. Memang tidak terang benderang seperti nonton Netflix. Samar. Akal budi kitalah yang memaknai gambar-gambar. Aku percaya, kamu memiliki kecerdasan untuk itu, jauh lebih baik dari dukun tradisional."

"Oh, begitu," Romeli tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

"Tetap harus dilatih. Untuk menjaga ketajamannya, maka pisau harus diasah secara berkala. Nanti aku ajarkan ritual lain agar menambah kemampuan penerawangan."

Demikian, Romeli sudah memperoleh kesaktian, mampu menembus pikiran dan kehidupan di sekitar seseorang. Namun, perlu latihan lanjutan agar bisa memberikan solusi atas permasalahan "pasien" yang datang.

Bagaimana latihan selanjutnya? Temui Mas Agus untuk mendapatkan rahasianya.

Seolah tidak sengaja, tapi "dibuat" sengaja oleh Mas Agus, percobaan pertama datang. Seorang pria berwajah kusut mendatangi rumah Mas Agus. Katanya, hendak berkonsultasi. Namun, pemilik rumah sedang pergi. Mau tidak mau Romeli menemani dan berbincang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun