Misalnya, melihat bouwplank (penanda batas area kerja) tidak siku, pemasangan tembok yang miring, pemasangan genteng tidak rapi, dan seterusnya. Lebih bagus lagi jika punya pengetahuan dasar teknik bangunan.
Pandangan ini memberikan gambaran kepada pekerja rumah bahwa Anda teliti.
10. Mencocokkan Segalanya
Memastikan bahwa hasil pekerjaan telah sesuai kesepakatan ruang lingkup kerja, ukuran-ukuran, estetika, dan waktu. Turun langsung memeriksa, tidak percaya begitu saja bahwa pekerjaan sudah "beres".
11. Mahir dalam Penyampaian
Pekerja rumah atau grup tukang adalah manusia. Punya rasa. Punya nyawa.
Bertanya tentang sesuatu atau menyampaikan kejanggalan terkait pekerjaan, baiknya tetap mendahulukan kebiasaan bicara baik meskipun dilakukan dengan tegas (bukan keras).
Apabila ada masalah dengan grup tukang, maka cari solusi kepada mandor atau pemimpin rombongan. Tidak tepat komplain ke anak buahnya.
12. Buat Nyaman
Tidak ada salahnya sesekali meng-entertain para pekerja rumah dengan hal sederhana, misalnya membelikan sebungkus gorengan atau memberi buah meja.
Harganya murah, tetapi dampak psikologisnya dahsyat. Mereka merasa diperhatikan.
Di proyek kadang-kadang saya membelikan nasi Padang, lalu makan bersama usai menyelesaikan satu pekerjaan penting.
13. Bayar Upah Tepat Waktu
Umumnya tukang meminta bayaran upah per akhir pekan (Sabtu). Kewajiban ini mutlak diselesaikan tepat waktu.
Jika tidak, bisa terjadi demo, mogok kerja, hingga penelantaran pekerjaan. Tidak ada tawar menawar mengenai kelambatan pembayaran upah.