Turut berbelasungkawa. Prihatin atas terjadinya peristiwa ini. Seorang pekerja bangunan menghabisi nyawa dosen UIN Raden Mas Said, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (23/8/2023).
DF (23 tahun) melakukan pembunuhan berencana terhadap wanita berinisial WDS (34 tahun) lantaran sakit hati dan dendam.
Berita selengkapnya dapat dilihat di sini.
Sampai saat ini diketahui pembunuhan terencana itu lantaran pelaku tersinggung, sakit hati, atau dendam kepada korban. Atau ada motif lain yang melatari kasus penghilangan nyawa itu? Kita tunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Saya menuturkan pengalaman berinteraksi dengan kelompok pekerja. Satu atau beberapa grup dengan masing-masing dikepalai oleh seorang mandor.
Kelompok tukang dipilih berdasarkan keterampilan untuk menyelesaikan satu pekerjaan tertentu. Grup pekerja bangunan bisa saja berbeda dengan kelompok tukang gelar aspal. Berlainan pula dengan instalasi listrik, pembuat bekisting, pembesian, dan sebagainya.
Lebih dari satu grup tukang dengan spesialisasi spesifik biasanya diperlukan, dalam penyelesaian proyek berskala besar. Semisal membangun gedung kantor. Maka kebutuhan tukang sesuai dengan spektrum pekerjaan dan, tentu saja, jumlah uang dalam kontrak.
Sampai akhir tahun 2018 saya berhubungan dengan beragam kenek, tukang, dan mandor dengan bermacam karakter. Dalam perjalanan, ada saja perbedaan antara keinginan dan hasil yang telah mereka kerjakan.
Apabila memanjakan kekecewaan, akan menjadi ledakan amarah yang mungkin menyinggung perasaan orang lain. Maka bisa jadi saya tidak menuliskan ini, karena sudah berada di alam baka.
Dalam proyek saya harus tegas dan keras agar meminimalkan terjadinya kekeliruan. Kalaupun timbul perbedaan interpretasi, atasi dengan kepala dingin dan bicarakan dengan orang yang tepat.
Untunglah, satu keadaan kesehatan mendadak mencabut saya dari dunia proyek. Meninggalkan sama sekali proyek yang selalu panas, berdebu, keras, diselingi umpatan yang membuat darah cepat naik ke atas. Berpotensi risiko.