Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kiriman Uang dari Langit

25 Juli 2023   07:07 Diperbarui: 25 Juli 2023   07:57 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar uang jatuh dari langit kamar oleh kalhh dari Pixabay

Getaran-getaran menumbuk ruang kosong. Setengah terpejam aku terbangun dengan kepala berdenyut-denyut.

Di atas meja sebuah layar berpendar-pendar. Aku segera bangkit meraihnya, sebelum panggilan menghilang.

Aku menjawab dengan suara serak, "halo...."

"Baru bangun tidur?"

"Enggak! Ngopi dan sedang menuliskan sesuatu," mataku menerawang meja kosong.

Sepupuku, anak laki-laki tertua dari kakak bapak, mengabarkan bahwa rumah Kranan yang sekian lama tidak terurus akhirnya terjual. Pembelinya berasal dari Surabaya.

"Setelah dikurangi biaya-biaya, hasil penjualan dibagikan kepada seluruh keturunan Kai. Tolong kirim nomor rekening kamu."

Pagi itu kamar yang tadinya pengap dan suram mendadak menjadi cerah. Aku menyingkap gorden. Memicingkan mata. Menerawang matahari berseri di langit, lalu berbisik, "terima kasih, Kai."

Aku melompat ke kasur yang busanya sudah gepeng sehingga kerasnya lantai terasa. Tersenyum dan menarik selimut.

)* Kai: bahasa Madura, panggilan untuk kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun