Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kiriman Uang dari Langit

25 Juli 2023   07:07 Diperbarui: 25 Juli 2023   07:57 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar uang jatuh dari langit kamar oleh kalhh dari Pixabay

Kepada siapa lagi bisa meminta? Manakala bapak telah berangkat ke langit menyusul ibuku.

Itu tiga puluh tahun lalu. Sekarang tidak. Aku sudah mandiri, kendati berada dalam situasi kembang kempis.

Tak mungkin pula menjumpai Kai kecuali melambungkan doa berserta getaran rindu.

Doa kian deras dilangitkan tatkala masa-masa sulit menghantam tanpa jeda. Otak lelah memikirkan jalan keluar dari masalah bertumpuk-tumpuk.

Asa terakhir adalah melambungkan gundah ke antariksa, tatkala segala usaha telah kandas. Meminta pertolongan berupa kiriman uang dari langit.

"Aku yakin Kai telah berada di alam damai. Tolong kirim uang demi menutupi kesulitan."

Aku tahu banyak orang berkata sinis, mustahil makhluk langit bisa mengirimkan uang.

Aku tahu itu. Sebagian bisa jadi menganggapku sudah gila.

Namun tidak ada jalan lain. Pagi sepi merupakan saat paling afdal memanjatkan pinta, aku rasa.

Maka hari-hariku tiada pernah sepi dari permintaan tolong ke Kai di langit, terutama di malam-malam paling kelam dan hening.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun