Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Tanpa Asbak

7 Februari 2023   19:57 Diperbarui: 7 Februari 2023   19:58 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nay menghentikan lamunan. Menutup pintu hati. 

Campuran grenadine, ginger ale, lemon, dan soda telah lama tandas. Setelah membayar dua gelas Shirley Temple, mocktail)* kesukaan, ia melangkah ke tempat parkir. Mengemudi santai menuju rumah.

Nay melihat kendaraan putih milik Noy. Mau apa dia? 

Setelah menaruh sedan di tempatnya, gadis manis itu bergegas menuju serambi depan. Ibu dan Ayahnya sedang berbincang seru dengan Noy yang duduk di kursi merah. Nay tercengang melihat wajah mereka.

Gambar kursi merah oleh Pexels dari Pixabay 
Gambar kursi merah oleh Pexels dari Pixabay 
"Lekas buatkan minum untuk nak Noy! Ia hanya mau kopi bikinan kamu."

Dengan ekor mata, Nay memandang air mineral tinggal seperempat gelas dan stoples berisi keripik gadung di meja teras. Serta satu asbak bau toko.

Asbak. Ya, wadah yang biasa untuk menampung abu dan puntung rokok.

Hah, ... asbak???

Bola mata berbinar. Bibir perlahan melebar. Kedua ujung tertarik ke atas. Hati Nay taman bunga, bersemi lalu berkembang indah mewangi.

)*Mocktail adalah minuman segar non-alkohol terbuat dari sirup dan berbagai bahan. Biasanya disajikan di kafe-kafe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun