Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kabel Serabut Berpilin-pilin di dalam Kepala

23 Januari 2023   17:19 Diperbarui: 23 Januari 2023   18:32 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jingga semburat. Memoles langit di cakrawala. Bincang-bincang tiada ujung pangkal. Menyenangkan. Menenangkan. Sejenak berlalai-lalai melupakan persoalan-persoalan mampat.

Kemudian pak Tua mengutarakan keinginan untuk menjual tabung gas melon masih isi.

"Lagi gak punya beras untuk makan anak-anak. Dari tadi belum hasil," pak Tua menghela napas.

Diafragma dalam dada menggeliat. Gumpalan-gumpalan tersendat. Aku ingat, ada satu lembaran yang sekiranya cukup untuk membeli beras berikut bahan untuk menemaninya.

Masih teringat jelas. Itu adalah sedikit sisa yang masih kurang untuk membayar satu keperluan genting.

Aku percaya, rencana perolehan pekerjaan akan memberikan nilai cukup untuk menutupi tagihan menggantung di pelupuk mata.

Jejak percakapan di telepon genggam masih kusimpan. Seorang kawan lama mengajak bekerja di sebuah proyek.

Jadi pembantu tukang sekalipun tidak mengapa. Dalam situasi kepepet begini, menghasilkan uang lebih penting dibanding idealisme.

Isi kepala berdenyut cepat, nanti bisa menggunakan mekanisme kas bon kepada mandor agar mendapatkan uang di muka. Untuk membayar keperluan mendesak.

Moga-moga kawan lama memberi kabar baik pada malam ini, sesuai janji.

Maka, seperti dikisahkan cerita-cerita heroik di lini masa, akhirnya pergulatan batin dimenangkan oleh sisi kebaikan. Pahlawan kebajikan menang melawan keburukan. Selalu begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun