"Ya termasuk wadah beras. Berantakan."
Pria berkacamata tersenyum. Melirik karibnya yang manyun.
"Wah, rupa-rupanya tikus-tikus kelaparan. Mereka mengerikiti, menggerogoti, dan merampok kekayaan kami. Beras yang disimpan dalam wadah tertutup pun diembatnya. Serakah! Aku tidak ingin menjadi tikus-tikus."
Wajah sang karib memerah. Memendam amarah. Kepala Desa murka. Pulang tanpa mengeluarkan sepatah kata dengan hati penuh serapah.
)* dikerikiti: digigit sedikit demi sedikit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H