Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tikus-tikus

30 Mei 2021   07:55 Diperbarui: 30 Mei 2021   07:52 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya termasuk wadah beras. Berantakan."

Pria berkacamata tersenyum. Melirik karibnya yang manyun.

"Wah, rupa-rupanya tikus-tikus kelaparan. Mereka mengerikiti, menggerogoti, dan merampok kekayaan kami. Beras yang disimpan dalam wadah tertutup pun diembatnya. Serakah! Aku tidak ingin menjadi tikus-tikus."

Wajah sang karib memerah. Memendam amarah. Kepala Desa murka. Pulang tanpa mengeluarkan sepatah kata dengan hati penuh serapah.

)* dikerikiti: digigit sedikit demi sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun