Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ransel Hijau Lumut Berlogo Bulat Merah Muda

8 November 2019   09:29 Diperbarui: 10 November 2019   23:03 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Shutterstock

"Tak apalah, ini untuk menyenangkan diri sendiri", pikir Tinus. Wanita kinyis-kinyis itu diajaknya menari bersama, meneguk minuman dan mereguk panjangnya malam. Keduanya terkapar terpapar kenikmatan duniawi. Terlentang kelelahan tepar.

Hawa panas merembes pada ruang kecil beterbangan mengitari kepala Tinus yang bertumbuh konde. Matanya malas menatap jam pada telponnya. Jam Sebelas.

Sebelas panggilan tak terjawab dari nomor Rudolfo rupanya berteriak dalam sepi. Dibukanya tirai, matahari meninggi melempar silau.

Didorongnya jendela, udara berlomba menyelinap menyergap udara pengap yang terlelap. Benderang yang tiba-tiba hadir menggagahi ruangan terbelah bak kapal pecah.

Wanita muda berambut sebahu berbadan langsing meninggalkan jejak wangi menyengat, sementara tubuh moleknya telah lenyap entah jam berapa.

Sebuah pengetahuan serta-merta meruntuhkan bangunan tulang belulang penyusun tubuh kerempeng kemudian menerbangkan debu-debu nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul:

"Tas ransel melayang bersama empunya wangi pencekik leher....!!!" erang Tinus menyayat jiwa.

Tas ransel hijau lumut berlogo kulit merah muda  berisi: laptop, berkas-berkas, kwitansi, materai, buku batik untuk mencatat segala, ballpoint dan lembaran merah bergepok dibungkus kantong kresek hitam telah raib, menyisakan dinding berlumut.

Sementara itu, di mulut gang menuju teratak Tinus berbentuk petak, Rudolfo --kawan sekaligus atasan-- merapikan parkir mobil dipandu oleh dua orang lelaki berbadan kekar berambut cepak yang dibawanya serta.

~~Selesai~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun