Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Pahlawanku] Semangat Nan Berapi-api hingga Jiwa Terbakar

17 Agustus 2019   10:10 Diperbarui: 17 Agustus 2019   10:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Begitulah nasib karyawan yang hanya digaji saat ada proyek, selesai pekerjaan saya tidak mendapat penghasilan. Direktur sekali menengok, dan terimakasih telah memberikan uang ala kadarnya mengingat bahwa aku jatuh sakit pada akhir proyek" imbuhnya.

"Yang penting kita bersemangat melatih pergerakan tangan dan kaki" lanjut Pak Dedeng sambil menerawang betapa lamanya proses pemulihan paska terserang stroke saat finishing pekerjaan baru lalu.

Mereka mengakhiri percakapan lalu Pak Dedeng berlalu meneruskan terapi berjalan, meski tertatih-tatih lebih lambat dibanding ketika normal, pada pagi yang bersinar cerah itu. Setiap pagi. Setiap hari. Entah sampai kapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun