Mohon tunggu...
Indri Lestiani
Indri Lestiani Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi Unsri 2013 - Sekarang | BEM KM FK Unsri Divisi Pengembangan Masyarakat, 2014 – 2015| BPPM As-Syifa Staf Ramush, 2014 – 2015 | LSM Gempita DPC Sukarami Sekretaris Umum, 2016 – 2017 | Relawan Anak Sumatera Selatan (RASS) Kadiv PSDMO, 2015 – 2016 | Relawan Anak Sumatera Selatan Ketua Umum, 2016 – 2017 | Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi Sumsel Anggota, 2016 – 2017| Penerima Manfaat Beasiswa Aktivis, 2016 – 2017 |

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan featured

Yang Harus Anda Ketahui Saat Melamar Kerja

22 Februari 2017   12:05 Diperbarui: 26 Februari 2021   16:16 23809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penting untuk Anda ketahui bahwa tes psikologi memiliki prinsip yang sama dengan tes kesehatan fisik. Artinya laporan psikologis Anda dalam suatu tes bisa saja berubah pada tes di waktu yang berbeda. 

Sama halnya dengan tes kesehatan, Anda bisa saja dinyatakan memiliki kolesterol tinggi pada tes yang pertama, kemudian kolesterol Anda rendah pada tes yang kedua pada rentang waktu yang berbeda.

Pada seleksi kerja, pemeriksaan psikologi yang dilakukan bertujuan untuk melihat potensi psikis dalam bekerja meliputi kecerdasan, kepribadian, ketelitian, ketahanan terhadap tekanan, perilaku dan sikap kerja, kematangan emosi, dan yang paling penting kesesuaian kepribadian Anda dengan budaya dan value perusahaan. 

Selain alat tes psikologi yang umum digunakan, beberapa perusahaan menggunakan alat tes milik perusahaan.

Tips untuk menghadapi psikotes adalah jaga stabilitas psikis Anda pada saat melakukan tes. Jika kondisi Anda stress maka stress lah yang akan menjadi hasil pemeriksaan Anda. 

Oleh karena itu diperlukan mood yang baik dan kesabaran dalam mengerjakan psikotes. Aitem-aitem dalam psikotes berupa stimulus dan reaksi setiap individu teradap stimulus tentu berbeda-beda. Melalui psikotes keunikan Anda sebagai individu terlihat.

Dalam penentuan kelulusan psikotes tidak sama dengan tes tertulis yang mempunyai target skor. Psikotes memberikan gambaran utuh diri pelamar, sehingga lulus atau tidak ditentukan oleh kecocokan dengan pekerjaan dan perusahaan. 

Jadi Anda bisa menyikapi kegagalan dalam psikotes dengan mengartikannya bahwa Anda dinilai tidak cocok dengan pekerjaan pada perusahaan tersebut. Hal ini tentu baik untuk kedua pihak, bagi Anda dan bagi perusahaan. 

Ketidakcocokan bisa membuat stress dan menurunnya produktivitas bagi pegawai, hal ini sekaligus bisa merugikan perusahaan dan diri Anda.

5. Leaderless Group Discussion

Leaderless Group Discussion (LGD) bertujuan untuk melihat performa masing-masing peserta LGD. LGD bebeda dengan Focus Group Discussion (FGD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun