Biasanya tidak sampai hari senin saja ada ribuan lamaran kerja yang masuk ke E-mail HR tersebut. HR biasanya memproses lamaran yang dikirim dari E-Mailsesuai urutan berdasarkan yang lebih dulu masuk.Â
Jika mereka menginginkan 100 kandidit saja dan sudah cukup, maka ribuan pendaftar lainnya bahkan tidak sempat untuk dibuka apalagi dibaca e-mailnya.Â
Jika Anda mengirim berkas lamaran pada iklan lowongan yang sudah terposting sejak satu minggu yang lalu, bisa jadi berkas Anda tidak dibuka oleh staf HR lagi karena ada berkas yang lebih dulu masuk dan memenuhi kriteria perusahaan.
Tipsnya adalah siapkan segala berkas penunjang didalam satu folder di komputer atau bahkan di smart phone Anda. Jadi, setiap Anda menemukan lowongan kerja Anda sudah siap submitdan megirimkan berkas lamaran Anda.Â
Menyegerakan mengirimkna berkas memungkinkan kesempatan berkas dibuka oleh HR. Ingat, ada banyak kompetitor yang juga menawarkan kompetensi dan potensi yang sama bahkan lebih dengan dari Anda.Â
Strategi waktu pengiriman bisa jadi salah satu untuk cara mungkin saja menjadi faktor penentu mengapa seseorang berkesempatan maju dalam tahap seleksi selanjutnya. Siapa cepat dia dapat!
2. Rapikan berkas
Bagi lamaran kerja yang dikirimkan secara offline, pastikan berkas lamaran kerja di satukan dengan staples sebelum dimasukkan kedalam amplop. Hal ini menghindari terpisah dan tercecernya berkas-berkas.Â
Pada Umumnya pelamar kerja merasa cukup aman dengan menyatukan syarat-syarat kedalam amplop, namun saat bagian HR perusahaan tempat Anda melamar membuka amplop tersebut, sangat memungkinkan pas foto dan fotokopi KTP yang ukurannya kecil hilang.Â
Staff HR tidak mau dipusingkan untuk menyatukan berkas yang berceceran, karena ada banyak berkas HR yang harus mereka sortir. Artinya sebelum Anda mengirimkan berkas lamaran Anda, pastikan berkas didalam amplop sudah di satukan menggunakan staples.Â
Bahkan penggunaan klip kertas tidak dianjurkan, walaupun bisa merapikan dan menahan berkas lamaran Anda untuk tidak tercerai berai. Tetapi, masih memiliki resiko lepas , terutama saat HR bekerja membuka amplop dan memprosesnya.