bahwa IMM dalam hal ini memiliki peran ganda dengan keberadaannya.
Pertama, ialah membentuk akademisi Islam, dimaknai sebagai aspek kaderisasi
internal IMM.
Kedua, ialah tercapainya tujuan Muhammadiyah, dimaknai sebagai gerakan
sosial kemasyarakatan.
Demikian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu membawa gerakannya
sampai pada tahap keselarasan antara gerakan dan kaderisasi.
Paradigma Kader Raushan Fikr merupakan upaya untuk membentuk kesadaran
gerakan pemikiran yang tercerahkan, yang berangkat dari tafsiran nilai-nilai ideologi,
internal IMM Raushan Fikr, saat ini memerlukan pergeseran kesadaran dari
unconsiusnes motives (motivasi tak sadar) menuju discursive-practical consiusnes
(kesadaran diskursif praktis). Dalam artian, kedudukan ideologi perlu ditafsirkan hingga
sampai pada tataran kesadaran dalam gerakan ber-IMM
Nilai etis profetik mampu menjadi bingkai dalam membangun paradigma kader
Raushan Fikr, kreatif, meminjam apa yang digagas oleh Abdul Halim Sani dalam bukunya