dimulai dari internal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Melalui tradisi yang kuat untuk
menyapa realitas dan memotret realitas untuk kemudian merespon segala persoalan
yang ada. Tentu di abad-21 melalui masifnya arus modernitas dan perkembangan
teknologi, wajah penindasan sudah menjadi hal yang ghaib, sedang berlangsung namun
wajah penindasan hadir di balik dari realitas yang tersuguhkan dalam realitas empirik.
Karena itu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sangat memerlukan alat metodologi
hingga operasional yang konkret dalam membaca sekaligus menanggapi penindasan
yang sedang berlangsung di abad sekarang.
Dalam menapaki lintasan perjuangan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah
harus mampu menafsir ulang nalar ideologi dalam realisasinya membentuk model
kepemimpinan. Tentang hari ini, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengalami