Sastrawan Okky Madasari menantang anggapan tersebut lantaran beliau cenderung menempatkan makna intelektualisme sebatas kemampuan berpikir dan abstraksi.
Menurut Okky, tolak ukur dari kerja intelektual tidak sebatas kemampuan berpikir dan berabstraksi, namun juga kesadaran serta keterlibatan secara nyata dalam masyarakat.
“Bukan hanya persoalan di diri penulis, tetapi ada persoalan di luar penulis yang membentuk intelektualisme dan wajah sastra,” ujar penulis novel yang lekat akan kritik sosial itu. (BJ)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!