Mohon tunggu...
Bowo Prasetyo
Bowo Prasetyo Mohon Tunggu... -

not for sale.. not for rent.. not for auction..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat terbuka untuk Jokowi (updated: 6 Juli)

6 Juli 2014   12:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:17 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan bukankah hal itu memang sudah menjadi amanat konstitusi kita, siapapun presidennya kelak? Apakah perlu diomongkan lagi?

Yth pak Jokowi

Saat konferensi pers di Bandung, merespons kasus pengepungan salah satu stasiun televisi swasta oleh simpatisan PDIP karena dianggap menyudutkan, bapak mengatakan "..kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," [21]

Maaf, bapak adalah pemimpin yang diikuti oleh banyak orang. Dan pemimpin adalah juga pengayom yang menaungi para pengikutnya agar tetap sejuk dan nyaman walau di tengah siang yang terik. Oleh karena itu sepanas apapun situasi bapak harus tetap sabar, dan menyabarkan para pengikut bapak. Jangan terbawa emosi sehingga mengeluarkan pernyataan yang semakin memanaskan keadaan. Saya kira pernyataan itu tidak sesuai dengan image bapak selama ini yang lembut dan selalu bilang "aku rapopo".

Yth pak Jokowi

Pada debat capres kelima, menanggapi pertanyaan pak Prabowo tentang pernyataan bapak dalam kampanye di Indramayu bahwa petani tidak memerlukan koperasi, bapak menjawab:

"Mungkin Bapak salah baca atau salah dengar. Saya kira semua orang tahu bahwa koperasi itu adalah saka guru kita. Jadi tidak mungkin Jokowi berkata seperti itu,"  [22]

Maaf, ketika kampanye di Indramayu tanggal 17 Juni, apa bapak ingat pernah mengucapkan ini tentang koperasi bagi para nelayan dan petani?

"Yang saya tangkap di bawah, sepertinya mereka tidak senang dengan adanya koperasi. Karena, mereka yang bisa mendapatkan modal cuma pengurusnya saja. Kalau masalah itu harus mengertilah," [23]

Tanggal 17 juni baru berselang setengah bulan yang lalu, bukan setengah tahun apalagi setengah abad. Saya kira itu bukan waktu yang cukup lama untuk lupa dengan apa yang pernah kita ucapkan. Kalau memang bukan itu yang bapak maksud dengan pernyataan ini, sebaiknya bapak mengklarifikasi maksud sebenarnya dari pernyataan ini, bukan menyangkal pernah menyatakan hal ini.

Salam Indonesia Bangkit
Bowo Prasetyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun