Dan bukankah hal itu memang sudah menjadi amanat konstitusi kita, siapapun presidennya kelak? Apakah perlu diomongkan lagi?
Yth pak Jokowi
Saat konferensi pers di Bandung, merespons kasus pengepungan salah satu stasiun televisi swasta oleh simpatisan PDIP karena dianggap menyudutkan, bapak mengatakan "..kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," [21]
Maaf, bapak adalah pemimpin yang diikuti oleh banyak orang. Dan pemimpin adalah juga pengayom yang menaungi para pengikutnya agar tetap sejuk dan nyaman walau di tengah siang yang terik. Oleh karena itu sepanas apapun situasi bapak harus tetap sabar, dan menyabarkan para pengikut bapak. Jangan terbawa emosi sehingga mengeluarkan pernyataan yang semakin memanaskan keadaan. Saya kira pernyataan itu tidak sesuai dengan image bapak selama ini yang lembut dan selalu bilang "aku rapopo".
Yth pak Jokowi
Pada debat capres kelima, menanggapi pertanyaan pak Prabowo tentang pernyataan bapak dalam kampanye di Indramayu bahwa petani tidak memerlukan koperasi, bapak menjawab:
"Mungkin Bapak salah baca atau salah dengar. Saya kira semua orang tahu bahwa koperasi itu adalah saka guru kita. Jadi tidak mungkin Jokowi berkata seperti itu," Â [22]
Maaf, ketika kampanye di Indramayu tanggal 17 Juni, apa bapak ingat pernah mengucapkan ini tentang koperasi bagi para nelayan dan petani?
"Yang saya tangkap di bawah, sepertinya mereka tidak senang dengan adanya koperasi. Karena, mereka yang bisa mendapatkan modal cuma pengurusnya saja. Kalau masalah itu harus mengertilah," [23]
Tanggal 17 juni baru berselang setengah bulan yang lalu, bukan setengah tahun apalagi setengah abad. Saya kira itu bukan waktu yang cukup lama untuk lupa dengan apa yang pernah kita ucapkan. Kalau memang bukan itu yang bapak maksud dengan pernyataan ini, sebaiknya bapak mengklarifikasi maksud sebenarnya dari pernyataan ini, bukan menyangkal pernah menyatakan hal ini.
Salam Indonesia Bangkit
Bowo Prasetyo