Lalu, kemampuan akting Prilly Latuconsina yang sangat mumpuni adalah penunjang lain yang berhasil membawa film ini meraih kesuksesan---dua juta penonton sebelum genap dua minggu tayang.
She did everything better, better, and better than the previous movie. Ada beberapa adegan yang memang mengharuskan Prilly untuk menunjukkan kemampuan beraktingnya secara totalitas, dan itu ia eksekusi dengan sangat baik.
Dan perlu diketahui, di film ini, Risa Saraswati---tokoh aslinya, sekaligus penulis buku Danur, Maddah, Sunyaruri, dan lain-lain---juga ikut ambil peran. Yakni sebagai dokter.
Tapi aneh saja, rumah sakit tempat Bu Dokter Risa bekerja dibiarkan tidak terawat baik. Lampu nyala mati sendri dan penerangan sangat minim. Apakah ini menyesuaikan dokternya? Hahahahaha. Everything could be possible, right?
 Aku Jatuh Cinta dengan 'Dia', yang Tidak Mau disebut Namanya
Di balik creepy-nya film ini, terselip sebuah kisah cinta tidak biasa, yang didasari oleh bayang-bayang masa lalu yang tidak pernah lepas, dan rasa kesetiaan yang sudah mengakar di dalam hati. This is the special thing, kita akan turut menyecap sedikit rasa manis yang terselip di akhir ceritanya. That was really a sweet ending.Â
 -This is the end of review Danur 2: Maddah-
Kesuksesan film Danur 2 Maddah yang tidak kalah dari film pertamanya, tentu akan menjadi dorongan yang lebih kuat untuk kembali digarapnya salah satu novel dari Risa Saraswati menjadi film berikutnya. Yang saya harapkan segera, Danur 3 Sunyaruri.
Salam, dan cintai film dalam negeri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H