Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru di Abad 21

13 Desember 2021   13:34 Diperbarui: 13 Desember 2021   13:37 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Daring - Foto KolPri

Video berbentuk animasi dan simulasi yang menarik secara visual, nyata, menyenangkan, dan aktraktif memudahkan siswa memahami suatu tema pembelajaran. Tujuan pembelajaran cepat tercapai sehingga pembelajaran lebih efisien dan tepat guna.

Di masa Belajar dari Rumah (SFH) guru dapat memanfaatkan media teknologi dengan untuk presentasi dengan Google Hangout/ presentasi interaktif dengan Peardeck, penugasan melalui Google Classroom, prates atau postes dengan Quizizz, dan pemberian tugas proyek dengan pemanfaatan Google Drive.

Pengalaman penulis saat Mengajar dari Rumah menggunakan Google Classroom untuk instruksi penugasan dan memberikan contoh karya. Setelah itu, siswa diminta membuat PH Project Serial Foto (Drama Meme). Kompetensi dasar pada pembelajaran ini adalah Menyajikan Drama melalui Media Meme. Meme adalah media berekspresi dengan menampilkan foto/ serial foto/ animasi tentang suatu tema.

Project Meme - Foto KolPri
Project Meme - Foto KolPri

Aplikasi yang penulis sarankan ke siswa untuk membuat meme adalah canva/ meme creator/ tagstagram/ picsart atau pixlr. Hasil akhir siswa menyajikan drama melalui media meme sungguh menarik. Ada yang membahas kebosanan terlalu lama di rumah, kekuatiran akibat pandemi korona/ kegalauan remaja.

Kompetensi Guru di Abad 21

Di abad digital reposisi beragam peran dalam kehidupan perlu dilakukan. Lambat beradaptasi dengan kehadiran teknologi digital sama dengan siap menjadi punah.

            Peran guru sebelum kehadiran internet adalah satu-satunya sumber belajar. Ia serba tahu. Kini posisinya dengan siswa bisa setara. Terkadang peserta didik justru lebih tahu terhadap suatu tema pembelajaran. 

            Oleh karena itu, guru perlu memahami bahwa proses pembelajaran itu ibarat sebuah bangunan. Guru perlu bertindak sebagai arsitek sehingga setiap langkah dalam proses pembelajaran sudah dipikirkan dengan matang.

Gagal memilih metode yang tepat untuk pembelajaran, maka tujuan tidak tergapai. Ibarat salah memilih bahan bangunan, maka bangunan tidak akan berdiri tegak.

Dahulu relasi guru dengan siswa birokratis. Pola patron -- klien terjadi dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi digital yang pesat mengubah cara belajar peserta didik. Siswa kini dapat mengakses sumber belajar dari siapa saja dan di mana saja. Relasi patron -- klien antara guru dengan siswa berubah menjadi mitra atau kolega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun