Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Allena dan Anggur Merah (7/Tamat)

17 Juni 2023   09:57 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:29 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Dibuat dengan Canva.

"Aku harus membuat alibi baru dengan cara memfitnah John sebagai pembunuh Nick. Tapi pihak polisi tidak sepenuhnya mempercayai omonganku. Ini menjadi masalah besar bagiku," jelas Alex.

"O ya?" tanyaku sambil tersenyum manja, "tapi aku yakin kalau kamu pasti punya cara lain untuk menyelesaikannya," lanjutku sambil mengusap lembut wajah Alex.

"Iya, aku sudah punya rencana," jawab Alex sambil mengangguk pelan. Aku pun tersenyum senang mendengarnya.

Aku hanya berharap mendapat apa yang pernah dijanjikan Alex setelah menyingkirkan John dan menguasai hartanya. Alex kemudian menyudahi permainannya dan menyodorkan anggur merah yang ada di meja itu padaku.

Aku baru meminumnya hingga tersisa seperempat gelas saat Alex berpamitan untuk pulang dan bergegas meninggalkanku. Saat itu aku merasa tidak mau jauh lagi dari Alex. Aku pun tidak menghiraukan keadaan tubuhku yang tiba-tiba terasa berat dan kepala pusing ketika berjalan mengikuti Alex masuk ke dalam mobil.

Waktu itu hari sudah berganti sore ketika aku pergi bersama Alex menggunakan mobil milik John. Selama perjalanan itu aku merasa senang dan berpikir akan mendapat apa yang telah dijanjikan oleh Alex. Hingga hilang rasa sakit kepalaku dan tubuhku terasa ringan kembali.

Tapi ada yang aneh dengan sikap Alex. Dia menjadi cuek dan tidak memperhatikan aku selama di dalam mobil. Mungkin dia menganggap aku telah mengacaukan rencananya dan dapat menjadi batu sandungan untuk memiliki harta John hingga bersikap demikian.

Aku mengalihkan perhatianku sendiri dengan memperhatikan jalan yang sedang aku lalui. Ternyata Alex hanya berputar-putar saja tanpa tujuan kemudian kembali lagi ke Rumah Atlanta. Tapi mobil tidak masuk ke halaman dan hanya berhenti di depan pintu gerbang saja.

"Alex, kamu tidak mengantarku masuk?" Aku menoleh dan bertanya pada Alex.

Tapi Alex tetap saja cuek dan tidak menjawab pertanyaanku. Aku melihat ketegangan dan kegelisahan masih menyelimuti wajahnya. Sementara pandangan mata Alex terus saja tertuju ke Rumah Atlanta. Aku sendiri terkejut saat melihat ke sana. Banyak warga tetangga sekitar berkerumun di sana.

"Alex, sepertinya telah terjadi sesuatu di Rumah Atlanta," kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun