Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Allena dan Anggur Merah (7/Tamat)

17 Juni 2023   09:57 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:29 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Dibuat dengan Canva.

"Tidak ...! Itu fitnah! Nick bahkan lebih banyak minum wisky yang dibawa Dolly. Bagaimana kamu bisa memastikan kalau hanya anggur merah yang mengandung racun?" tanya John pada Alex.

"Karena kamu tidak mau meminumnya! Anggur merah itu telah kamu beri racun dan memang kamu buat khusus untuk Nick. Benar begitu, John?"

"Tidak! Aku tidak mau meminumnya karena Nick tidak pernah menghargai aku. Dan dia juga menumpahkan sebagian minuman itu di bajuku!" bantah John.

"Kamu juga tidak suka sama Nick karena merasa tersaingi dalam mendekati Allena, bukan? Sementara Allena lebih memilih Nick dari pada kamu, John. Sehingga kamu merasa perlu menyingkirkan Nick, benar begitu?" lanjut Alex. Aku mendapat angin segar ketika Alex mengatakan itu. Aku merasa Alex telah menolongku.

"Tidak ...! Itu hanya dugaanmu saja! Aku tidak sejahat perkiraanmu!" kata John dengan keras.

"Apa yang dikatakan Alex memang benar. John tidak suka kalau aku dekat dengan Nick. Aku bahkan disuruh untuk menjauhinya," sahutku sambil menatap tajam pada John. Sejenak kemudian aku mengalihkan pandangan mataku pada Alex sambil tersenyum.

"Allena ...! Apa kamu bilang? Aku berusaha membantumu tapi kamu malah menusukku dari belakang! Itu semua tidak benar!" bantah John.

"Selain itu masih ada bukti lain. Di mana Paijo, pembantu rumahmu, John? Kamu pecat dan kamu usir dia atau malah kamu bunuh juga dan kamu sembunyikan mayatnya? Dia yang telah menaruh racun pada minuman anggur merah atas perintahmu," kata Alex.

"Fitnah macam apa lagi ini?" bantah John lagi.

"Sebelum Paijo menghilang dia sempat menemuiku dan bercerita semuanya," jawab Alex.

Semua terdiam mendengar penjelasan Alex. Tapi tiba-tiba aku melihat John mengepalkan ke dua tangannya. Aku menduga emosi John memuncak dan tidak terima mendapat tuduhan itu. Dia kemudian bergerak maju ke arah Alex. Beruntung Pak polisi cepat tanggap dan dapat mencegahnya. John kemudian dibawa pergi meninggalkan Rumah Atlanta. Aku sebenarnya merasa kasihan juga pada John karena telah difitnah atas tuduhan tindak pembunuhan yang tidak pernah dia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun