"John ... ee ... tidak bisa sekarang! Aku ... aku butuh waktu lagi untuk observasi keadaan di sini. Aku ... aku akan kembali lagi nanti sebelum tengah hari. Sekarang aku butuh kamar untuk istirahat." Aku mendengar perkataan Alex pada John.
"Wadhuh! Bagaimana ini? Kalau tidak segera diketahui pembunuhnya, Rumah Atlanta ini pasti akan di beri pita kuning oleh polisi dan ke empat gadisku ini bisa di tahan sementara," gerutu John.
Benar juga dugaanku. Alex telah gagal fokus dengan teman-temanku dan akan pergi meninggalkan Rumah Atlanta.
"Kenapa kamu pergi lagi? Apa rencanamu selanjutnya?" tanyaku pada Alex saat dia melangkah pergi melewatiku.
"Aku harus berpikir keras untuk melawan kelemahanku sendiri agar dapat mencapai tujuanku. Nanti aku akan kembali lagi," jawab Alex setengah berbisik.
***
Sebelum tengah hari aku mendapati Alex bersama John kembali lagi ke Rumah Atlanta sesuai dengan janjinya. Melihat sikap Alex, aku yakin dia sudah siap untuk rencana berikutnya. Dan menginterogasi aku dan teman-temanku menjadi bagian dari rencananya. Tetapi apa yang terjadi? Ke tiga temanku menyambut kedatangan Alex dengan lebih hebat lagi. Sehingga benar apa kata orang jika penghuni neraka kebanyakan adalah kaum hawa.
Aku memperhatikan Alex yang sedang mencoba menenangkan dirinya sendiri. Alex kemudian menyuruh aku dan ke tiga temanku untuk duduk di sofa berhadapan dengannya. Dia mengeluarkan secarik kertas dan pensil. Aku tersenyum saja melihatnya saat Alex melirik sebentar ke arahku.
Sepertinya Alex telah membuat banyak pertanyaan untuk melakukan interogasi ini. Tapi sekali lagi desah suara dan gerakan tubuh teman-temanku yang bercampur dengan aroma minuman beralkohol itu membuyarkan konsentrasi Alex. Buktinya, dia terdiam cukup lama dan hanya satu saja pertanyaan yang meluncur dari mulutnya.
"Si ... siapa diantara kalian berempat yang membunuh pria itu?" tanya Alek gugup.
Ke tiga temanku diam dan hanya tersenyum sinis sambil memandang sebelah mata pada Alex. Suasana menjadi hening dan tegang. Tiba-tiba salah satu temanku, Dolly, si seksi berambut ikal dan berkulit agak gelap merespon pertama kali pertanyaan Alex sambil menghisap rokok putihnya.