Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Sejuta Cinta Jumbo dalam Kolam Ikan Lele Dumbo

31 Juli 2022   20:18 Diperbarui: 31 Juli 2022   20:52 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Keuntungan Presidensi G20 Indonesia bagi ekonomi dan keuangan Indonesia - dokpri

Saya beruntung dibesarkan orang tua yang mewariskan semangat kerja keras dan kerja cerdas. Kedua orang tua saya telah menjajal aneka usaha demi menjamin masa depan saya dan adik-adik saya. Mulai dari jual tanaman hias sampai ternak lele dumbo (Clarias gariepinus).

Ayah saya memang hobi "ternak teri" alias nganterin anak dan istri sambil beternak lele pada era 1990-an. 

Saya ingat betapa asyiknya memberi makan lele dengan bekatul, pelet, dan sesekali daun pepaya. Ayah saya membeli bibit lele, lantas membesarkan di kolam-kolam sampai ukuran lele layak jual.

Ayah saya berkisah, kala itu dia menjadi mentor bagi warga 16 kecamatan di Gunung Kidul yang ingin beternak lele dalam kondisi sulit air. Justru tanah lempung yang menjadi ciri khas daerah kami mendukung kolam lele alami karena lempung tidak menyerap air. 

Kolam lele bisa pula memanfaatkan buangan limbah rumah tangga yang disaring dengan ijuk, batu, dan pasir. Adanya air genangan akibat tanah lempung memang berpotensi menghadirkan jentik nyamuk. Akan tetapi, jentik nyamuk ini justru menjadi makanan tambahan bagi lele. 

Sejuta cinta jumbo dalam kolam lele dumbo

Ada sejuta cinta jumbo dalam kolam lele dumbo yang menemani masa kecil saya di sebuah kota kecil di Yogyakarta. Cinta dalam kolam lele itu mewujud dalam aneka rupa:

Pertama, pelajaran wirausaha sejak dini

Ayah dan ibu saya wiraswasta sejati. Ternak lele dan aneka usaha lain menjadi wahana pembelajaran kewirausahaan bagi saya dan adik-adik saya. 

Rezeki harus diupayakan dengan kerja keras. Kolam lele mengajarkan ketekunan melakukan pekerjaan "kotor" yang menghasilkan penghasilan halal.

Kedua, penanaman cinta usaha lestari berkelanjutan

Ternak lele adalah usaha lestari berkelanjutan. Menurut Taksonomi Hijau Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2022), usaha lele termasuk Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 1 atau utama di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan. 

Taksonomi Hijau adalah klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance pun menempatkan pertanian, kehutanan, dan perikanan laut dan darat dalam level pertama. Bisnis penyedia pangan lestari didukung bank-bank sentral ASEAN, termasuk Bank Indonesia.

Apalagi, bisnis ternak lele sangat mudah dan menguntungkan. Modal usahanya pun terjangkau. Penebaran padat lele antara 250-350 ekor/meter kubik hanya memerlukan tiga bulan untuk mencapai panen. Artinya, perputaran uang bagi peternak sangat lancar (Darseno, 2010).

Menurut ayah saya, lele berusia 2,5 bulan sudah bisa dipanen. Sangat mudah memasarkan lele mentah karena permintaan pasar akan ikan lele ini sangat besar. Di mana-mana ada warung pecel lele yang menjadi konsumen utama daging lele.

Ilustrasi pecel lele - Shutterstock/Ika Rahma H
Ilustrasi pecel lele - Shutterstock/Ika Rahma H

Mendapatkan bibit lele juga relatif mudah di kawasan DIY, misalnya di Godean. Lele dapat berkembang baik di daerah yang tidak terlalu dingin suhunya.

Salah satu kendala ternak lele adalah kematian bibit lele akibat pergantian musim panas ke hujan. Di saat itu banyak jamur yang menyerang lele. Solusi tradisionalnya adalah memberikan daun pepaya yang dihancurkan. Sekarang sudah ada obat modern berupa obat jamur ikan. 

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut dukung budidaya lele di pesantren Deli Serdang- Sumut24.co
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut dukung budidaya lele di pesantren Deli Serdang- Sumut24.co

Ternak lele juga bisa menjadi usaha sampingan yang menguntungkan. Juga bagi pelajar, mahasiswa, dan kaum muda. Contoh nyata, Bank Indonesia mendukung budidaya lele di aneka pesantren

Bank Indonesia mendukung penuh presidensi G20 Indonesia dengan mendorong ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Buktinya, Bank Indonesia tahun ini bekerja sama dengan Pemprov Jateng untuk memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi kabupaten/kota dalam pengajuan proposal investasi aneka sektor potensial.

Contohnya, Investment Challenge Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng 2022 ini ditanggapi dengan baik oleh Kota Tegal (pengolahan limbah bahan beracun berbahaya), Pekalongan (technopark perikanan), Banjarnegara (industri mocaf), Jepara (industri garam), dan Boyolali (budidaya lele).

Bank Indonesia pada 2008 juga telah menerbitkan sejumlah panduan, antara lain Budidaya Pembesaran Ikan Lele, Filet Ikan dan Pengolahan Ikan Berbasis Fish Jelly Product. Keduanya adalah serial Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) terbitan Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM Bank Indonesia. 

Aneka buku panduan industri pangan berbasis ikan terbitan Bank Indonesia - infografis dokpri
Aneka buku panduan industri pangan berbasis ikan terbitan Bank Indonesia - infografis dokpri

Ketiga, penyediaan gizi memadai untuk keluarga dan bangsa

Di balik kesederhanaan rupa lele, terkandung gizi tinggi. Daging putih lele mengandung hampir 19% protein, setara dengan protein daging sapi (Suyatno, 2010). Penting dicatat, harga lele jauh lebih murah dibanding harga daging sapi.

Kandungan gizi lele - infografik dokpri 
Kandungan gizi lele - infografik dokpri 

Dilansir Kompas.com, lele juga mengandung vitamin B12 yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan otak, sintesis DNA, dan kesehatan saraf. Tambah lagi, lele mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6.

Kegemaran mengonsumsi ikan kaya nutrisi membuat keluarga dan bangsa sehat dan cerdas. Lele menjadi solusi nutrisi tinggi nan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Syukurlah, orang tua kami membiasakan makan lele nan sehat sejak dini. 

Kiat memulai dan menjalankan bisnis ternak lele lestari

Keluarga kami cukup berhasil dalam ternak lele lestari yang menguntungkan lingkungan dan masyarakat. Sejatinya tidak terlalu sukar memulai dan menjalankan bisnis ternak lele. Berikut ini adalah sejumlah kiatnya:

Pertama, pelajari peluang pasar lokal

Sebelum memulai ternak lele, pelajari dahulu peluang pasar lokal. Lele bisa diolah menjadi aneka produk: mulai dari daging segar, filet, abon, bakso, sosis, dan burger (Rosmawaty dkk., 1999). 

Kita juga bisa berkolaborasi dengan pengusaha kuliner lokal. Dulu keluarga kami juga membuka warung makan yang menyediakan olahan lele. Mama saya memasak mangut lele, lele balado, dan aneka olahan lain yang sangat digemari pelanggan warung makan kami. 

Artinya, jika kita kreatif, ternak lele bisa kita padukan dengan usaha kuliner dan penganan berbasis lele. Keuntungan penjualan daging mentah lele menurut pengalaman ayah saya adalah sekitar 20 persen. Jika ditambah produk kuliner, tentu keuntungan akan bertambah.

Kedua, pelajari kiat beternak lele dari tutorial dan pengamatan langsung

Kita bisa dengan mudah mempelajari kiat beternak lele dari aneka tutorial video dan pustaka. Yang lebih penting lagi, pengamatan langsung dengan belajar beternak skala kecil dulu. 

Ketiga, pelajari kiat mendapatkan modal usaha

Tergantung kuantitas dan lokasi, modal awal ternak lele relatif terjangkau semua kalangan. Asalkan memiliki sumber daya usaha dan SDM mumpuni, kita bisa mengajukan permohonan bantuan modal kepada perbankan setempat.

Menurut buku Budidaya Pembesaran Ikan Lele terbitan Bank Indonesia, sejumlah bank telah memberikan kredit budidaya ikan lele di Kabupaten Sleman. Pinjaman  berupa  kredit  investasi maupun kredit modal kerja. Contohnya, Bank  BRI menawarkan  skim  kredit melalui  Kupedes  dengan  plafon  maksimum  Rp50.000.000,- untuk  investasi  maupun  modal  kerja.

Dampak positif presidensi G20 bagi ekonomi dan keuangan Indonesia

Selain itu, Bank Indonesia dan aneka bank di Indonesia juga mendukung usaha ekonomi hijau sebagai wujud kiprah presidensi G20 Indonesia. 

Ada lima pilar presidensi Indonesia dalam G20 2022: 1) Memberdayakan lingkungan dan kerjasama; 2) Mempromosikan produktivitas; 3) Meningkatkan daya tahan dan stabilitas; 4) Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, dan 5) Penguatan kepemimpinan global yang kolektif.

Makna logo G20 Indonesia 2022 - bi.go.id
Makna logo G20 Indonesia 2022 - bi.go.id

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo selaku Ketua ACC-BIS menyatakan, inisiatif pembentukan Asian Green Bond Fund menunjukkan komitmen bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik untuk meningkatkan  ketersediaan instrumen keuangan hijau yang juga searah dengan agenda prioritas jalur keuangan pada Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022.

7 Keuntungan Presidensi G20 Indonesia bagi ekonomi dan keuangan Indonesia - dokpri
7 Keuntungan Presidensi G20 Indonesia bagi ekonomi dan keuangan Indonesia - dokpri

Pendanaan difokuskan guna mendorong mekarnya proyek ramah lingkungan di berbagai sektor, misalnya energi terbarukan, efisiensi energi, dan aneka investasi hijau.

Kita juga perlu menangkap peluang ekspor lele yang merupakan pangan sehat dan berkelanjutan demi penyediaan pangan bagi dunia.

Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu menegaskan, “Ikan dan produk perikanan diakui tidak hanya sebagai makanan tersehat di planet ini, tetapi juga sebagai makanan yang kurang berdampak (negatif) pada lingkungan alam”. 

Seperti yang diungkapkan laporan SOFIA, kebutuhan dunia akan ikan dan produk ikan semakin meningkat. Konsumsi ikan global per kapita telah mencapai 20,5 kilogram per tahun. Ini diperkirakan akan meningkat satu kilo per orang pada tahun 2030.

Setakat ini Indonesia telah mengeskpor produk berbasis ikan lele ke aneka negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Thailand, dan Arab Saudi. Pada Januari-April 2020, nilai ekspor catfish termasuk ikan lele mencapai 1,82 ribu ton atau senilai Rp40 miliar. 

Presidensi G20 Indonesia tentu dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan aneka produk ekspor Indonesia, termasuk olahan hasil perikanan air tawar seperti lele.

Semoga usaha ternak lele dumbo semakin menjadi solusi ekonomi berkelanjutan. Salam cinta jumbo untuk peternak dan konsumen lele dumbo!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun