"Teh saja, Ria. Jantungku masih berdegub kencang nih gara-gara lihat senyummu. Eh, gara-gara habis gowes!"
Tawa Bu Prapti dan Ria pecah di ruang tamu itu. "Mas Yos ini polos atau merayu Ria di hadapan ibunya, sih?" celetuk Bu Prapti.
Yang ditanya menjawab dengan tertawa seolah tanpa dosa.
*
Setelah menyeruput teh hangat yang bikin semangat, Ria dan Yos bergegas berjalan kaki menuju mural Romo Mangun nan tersohor itu. Sepanjang jalan, anak-anak berlarian riang.Â
Wajah-wajah sumringah tampak dari orang-orang kampung di tepian Kali Code itu. Biarpun baru ketemu pertama, tetap saja keramahan terasa. Ah, Jogja memang istimewa.Â
"Eh, Mbak Ria. Selamat, ya. Sekarang sudah jadi anak kuliahan," ucap pria paruh baya itu.Â
"Oh, Pak RT. Matur nuwun. Berkat pangestu Bapak juga," jawab Ria.Â
"Ini pasti teman kuliah, ya? Dari mana asalnya, Mas...?"
"Yosef, Pak. Panggil saja Yos. Saya dari Kepulauan Riau, Pak RT"
Pak Eko, sang ketua RT itu pun mengantar Yos dan Ria melihat mural Romo Mangun sembari menikmati suasana tepian Kali Code.