[Prolog: Di Tepi Kali Code]
Mentari pagi Jogja bersinar cerah. Berkas-berkas sinarnya menembus dedaunan di atas gazebo kantin kampus di bilangan Mrican itu. Sambil menunggu bel masuk kelas, Yosef membaca sebuah buku lusuh.
Dari kejauhan, Maria mengamati pemuda itu. Ada sosok pria tua pada sampul buku yang sedang dibaca Yosef. Karena penasaran, Maria mendekat.
"Oh, ternyata lagi baca buku Romo Mangun," kata Maria.
"Eh, kamu, Ria. Iya, kemarin aku dipinjami ibu kos. Katanya buku ini jadul tapi mantul. Cocok dibaca pendatang baru di Jogja," ujar Yosef.
"Rumahku kan dekat Kali Code. Ada mural Romo Mangun juga di sana," tutur Ria.
"Oh, ya? Kalau begitu boleh aku main ke rumahmu? Sekalian minta diantar lihat mural itu?"
"Boleh, Yos. Nanti sore, ya. Nanti aku share loc. Gampang, kok cari rumahku."
Yosef mengangguk. Tetiba bel berdering. Mereka berdua masuk kelas masing-masing. Yos anak sastra. Ria matematika.
*
Pukul 16. Sang surya mulai melembut. Bayu bertiup mengiring kayuhan sepeda Yosef dari Mrican ke arah Kotabaru. Sebagai anak rantau dari Pulau Bintan, Yos memang rela hidup hemat.