Pihak sekolah tentu juga sedang bekerja keras agar keadaan dapat dikendalikan. Tentu tidak mudah mengurusi sekian banyak siswa-siswi dan juga orang tua dan wali yang sama-sama cemas di tengah pandemi ini.
Benar bahwa Covid-19 ini berbahaya, namun juga jika ditangani dengan baik, harapan sembuh (cukup) besar. Yang menjadi masalah adalah menjaga agar virus ini tidak menular ke orang-orang dengan penyakit bawaan (komorbid) dan orang-orang rentan (misal, lanjut usia).
Pentingnya protokol kesehatan dan disiplin diri
Sangat penting juga menjaga agar jumlah penderita Covid-19 tidak membengkak.Â
Kita tidak ingin rumah-rumah sakit kolaps karena tidak mampu lagi menangani semua pasien Covid-19 dan juga pasien penyakit lain yang juga gawat.
Sudah banyak dokter, perawat, dan tenaga medis wafat akibat Covid-19 ini. Sudah banyak keluarga berduka akibat kehilangan sanak saudara akibat virus ini.
Angka resmi yang disebutkan di media kiranya hanya mewakili sebagian angka faktual kasus Covid-19 di Indonesia. Jika mau jujur, jumlah tes deteksi tidak memadai untuk negara dengan jumlah penduduk sebesar Indonesia.Â
Yang lebih sulit adalah mendeteksi orang-orang yang tidak menunjukkan gejala sakit serius. Seperti kiranya teman sekolah adik saya yang mungkin sekilas merasa diri sehat, namun ternyata telah terjangkit virus corona baru.Â
Sebenarnya sekolah dan asrama adik saya sudah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Hanya saja, yang namanya usaha manusia tidak sempurna.Â
Lembaga dan pribadi yang sudah menjalankan protokol kesehatan saja nyatanya masih bisa kecolongan Covid-19.
Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi ketika semakin banyak orang masa bodoh dengan protokol kesehatan.