Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Makan Ketan dalam Ritual Rumah Baru Dayak Ma'anyan

7 Oktober 2020   13:46 Diperbarui: 8 Oktober 2020   04:34 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan ketan merah-putih - dok Suster Sari PI

Ketan yang dijadikan bahan pegelak menjadi simbol pengungkap rasa syukur sekaligus permohonan. Warga memohon perlindungan dari Yang Agung (Petara) agar selalu menyertai pekerjaan dan memberikan panen berlimpah pada tahun-tahun berikutnya.

Tulisan-tulisan menarik Romo Gregorius dapat kita simak di sini (klik saja).

Terus Berbagi Kasih

Syukuran di rumah baru nan mungil - dok Sr Sari
Syukuran di rumah baru nan mungil - dok Sr Sari

Berkat kekompakan masyarakat desa Hayaping, pembangunan rumah sederhana bagi Pak Akup dapat diselesaikan. Menariknya, warga desa sepakat untuk bergiliran menyediakan makanan bagi Pak Akup. 

Gotong royong yang telah direkatkan dengan ketan merah-putih itu terus berlanjut dalam wujud hantaran makanan. 

Dalam kekurangan, warga tetap berbagi kasih tanpa berkesudahan.

Pak Akup memang tak bisa melihat dengan mata. Akan tetapi, dengan mata jiwanya, ia tentu melihat jelas betapa besar cinta para saudara-saudari sekampungnya. 

Terima kasih pada semua pihak yang telah mengambil bagian dalam aksi kesetiakawanan sosial ini. Tuhan YME kiranya membalas kebaikan Anda sekalian.

Semoga semangat gotong royong dan semangat cinta budaya lokal tetap lestari di lingkungan kita.

Fajar Oktober 2020, ditulis dengan penuh cinta. R.B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun