Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Makan Ketan dalam Ritual Rumah Baru Dayak Ma'anyan

7 Oktober 2020   13:46 Diperbarui: 8 Oktober 2020   04:34 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan ketan merah-putih - dok Suster Sari PI

Pak Akup seorang duda. Ia tinggal seorang diri di pondok tanpa sekat kamar itu. Syukurlah, para tetangga sering memberinya bantuan. Mengambilkan air dan memberi bantuan makanan.

Menariknya, meski tunanetra, Pak Akup tetap berusaha melayat tetangga yang meninggal dunia.

Kondisi pria renta ini diwartakan oleh Suster Sari PI, biarawati yang bertugas di Tamiang Layang kepada banyak insan budiman. Penggalangan dana untuk pembangunan rumah baru bagi Pak Akup pun dilakukan.

Berkat penyelenggaraan Tuhan YME, dana sebesar Rp 8,670.000 berhasil terkumpul. Adalah kemurahan hati sejumlah donatur, termasuk sejumlah rekan Kompasianer, yang membuat dana solidaritas itu dapat disalurkan pada Pak Akup.

Gotong-Royong Tiga Hari

"Masyarakat sepakat tidak meladang selama tiga hari untuk bergotong royong membangun rumah baru Pak Akup," demikian tulis Suster Sari, pemerhati kaum papa, melalui pesan singkat.

Keputusan untuk membuat rumah baru bagi Pak Akup didukung penuh oleh perangkat desa dan seluruh warga desa yang berasal dari aneka latar belakang agama dan kepercayaan. 

persiapan kayu sebagai bahan - dok Sr Sari PI
persiapan kayu sebagai bahan - dok Sr Sari PI
Seminggu sebelum pelaksanaan pembangunan, sejumlah warga sudah menggergaji kayu sebagai persiapan material bangunan. Ada wajah ceria meski pekerjaan itu cukup melelahkan.

Ritual Adat Dayak Ma'anyan

Pada hari pertama, dari pukul 8 pagi sampai pukul 17, masyarakat bersatu padu membangun rumah Pak Akup. Ada yang membuat septic tank, ada pula yang membuat fondasi.

Suster Sari PI dan warga - dokpri
Suster Sari PI dan warga - dokpri
Suster Sari mengatakan bahwa kerja sama sangat baik. Anak-anak dan ibu-ibu juga terlibat sesuai kemampuan mereka, mendukung para pria. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun