Balonku ada lima/Rupa-rupa warnanya/hijau, kuning, kelabu/merah muda dan biru
Meletus balon hijau DOR/Hatiku sangat kacau/Balonku tinggal empat/Kupegang erat-erat.
Saya membayangkan, AT. Mahmud mencipta lagu ini karena ia tahu betapa anak-anak suka bermain balon warna-warni. Tiap ulang tahun, balon aneka warna ini juga menghiasi pesta yang penuh keceriaan.Â
Lagu "Balonku" ini sebenarnya secara cerdik mengajarkan macam-macam warna bagi anak-anak. Ada warna hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru. Pengenalan warna ini sangat penting.
Selain itu, lagu "Balonku" secara tersirat mengajarkan tentang sifat udara. Udara bisa mengisi ruang kosong (balon). Guru yang baik pasti akan menjelaskan udara macam apa yang bisa ditiupkan ke dalam balon: bisa udara biasa dari nafas kita dan bisa juga helium yang berat jenisnya lebih ringan daripada oksigen.
Jadi, lagu "Balonku" bisa menjadi sarana ampuh menjelaskan soal fisika sederhana.
Lagu "Balonku" juga adalah lagu yang puitis. Coba perhatikan rima cantik yang ada di dalamnya: lima//warnanya; kelabu//biru; hijau//kacau; empat//erat. Anak-anak bisa diajak membuat puisi dengan meniru rima lagu ini.Â
Makna Lagu Naik ke Puncak Gunung
Kini mari kita ulik makna lagu "Naik ke Puncak Gunung" anggitan Ibu Sud.
"Naik naik ke puncak gunung/Tinggi - tinggi sekali (2x) kiri kanan kulihat saja/Banyak pohon cemara
kiri.. kanan.. kulihat saja../banyak pohon cemara."
Kiranya Ibu Sud mencipta lagu ini sembari membayangkan diri jadi anak yang sedang mendaki gunung atau bukit bersama keluarganya. Suasana gunung yang memesona sekaligus menantang kekuatan fisik tercermin dalam lagu ini.