Rajin membaca, tekun menulis tentang kebaikan, membuat taman bacaan, menyumbang buku, dan melatih diri serta keluarga mengenali hoaks adalah sebagian cara kita merayakan Hari Kartini.
Di hari Kartini, mari kita kampanye literasi.
Di tengah pandemi, dengan giatkan literasi, kita tetap bisa merayakan hari Kartini tanpa harus berkebaya.Â
Sekadar berbagi, ini bait terakhir lagu Ibu Kita Kartini karya W.R. Soepratman. Yuk kita nyanyikan!
"Ibu kita Kartini/Penyuluh budi/Penyuluh bangsanya/Karna cintanya
Wahai ibu kita Kartini/Putri yang mulia/Sungguh besar cita-citanya/Bagi Indonesia"
Hmm...saya sendiri baru sadar bahwa selain adalah "putri sejati" (yang lekat dengan sosok wanita berkebaya), Ibu Kita Kartini adalah juga penyuluh budi. Terima kasih, Ibu Kartini!
NB: Penulis menerima perbaikan untuk tulisan ini, mengingat penulis bukan ahli sejarah. Sila berkomentar dan membagikan artikel ini bila dipandang berfaedah. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H