Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat Langsung Bukti Penyaliban Zaman Yesus di Yerusalem, Tak Seseram Film Mel Gibson

10 April 2020   05:54 Diperbarui: 10 April 2020   06:06 2767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok Yerusalem di sore hari-dokpri Bobby MSF

Penyaliban lazimnya dijatuhkan pada budak, orang asing, pemberontak, dan penjahat paling kejam.

Menariknya, satu-satunya bukti arkeolgis penyaliban pada abad-abad pertama Masehi yang sudah ditemukan hanyalah ini:

Tulang kaki tertembus paku - dokpri Bobby MSF
Tulang kaki tertembus paku - dokpri Bobby MSF
Tulang tumit kanan yang ditembus paku ini adalah milik jenazah yang ditemukan dalam peti bertuliskan Yehohanan anak Hagkol. Menariknya, tulang ini ditemukan secara tak sengaja pada 1968 oleh pekerja bangunan di Giv'at ha-Mivtar, Yerusalem Timur. 

Penyelidikan ilmiah membuktikan bahwa tulang tumit kanan yang tertembus paku ini berasal dari abad pertama Masehi atau pada zaman Yesus hidup dan berkarya.

Posisi asli tulang ini dapat kita lihat dalam gambar berikut:

Ruben Betanzo S via wikipedia creative commons
Ruben Betanzo S via wikipedia creative commons
Para ahli kini masih mencari bukti-bukti arkeologis lain seputar praktik penyaliban pada zaman Yesus. Berdasarkan satu potongan tulang di atas, memang benar dapat dibuat permodelan dan rekonstruksi penyaliban, namun tak dapat menggambarkan secara utuh dan persis praktik umum penyaliban pada zaman Yesus. 

Tak Seseram Film Mel Gibson

Apakah penyaliban pada zaman Yesus "berdarah-darah" seperti dilukiskan film arahan Mel Gibson, the Passion of the Christ?

Yang sudah para ahli beberkan, antara lain, bahwa orang yang dihukum salib meninggal karena aneka faktor: perlahan kekurangan darah, sesak nafas karena menyangga beban tubuh, dan kehilangan tenaga karena siksaan bertahap.

Sementara itu, adegan penyaliban yang kita lihat di film-film seperti the Passion of the Christ (2004) terlalu "berdarah-darah" sehingga secara logika seharusnya yang dihukum lekas meninggal.

Padahal, hukuman penyaliban pada masa penjajahan Romawi justru untuk menyiksa perlahan-lahan si terhukum dan untuk membuat orang-orang yang melihat siksaan itu takut (detterent effect). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun