Di Indonesia,masih tergolong rendah literasi finansial, yang berdampak meningkatnya kasus penipuan finansial. Dampak rendahnya finansial mengakibatkan :
Penipuan Investasi Bodong
Banyak masyarakat diberbagai kalangan terjebak penipuan investasi yang diakibatkan kurangnya literasi finansial. Janji berupa keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa memahami risiko yang diakibatkan investasi tersebut.Â
Beberapa kasus investasi bodong yang dialami masyarakat dari berbagai kalangan dan profesi yaitu kasus binomo, kasus Indosuryo, kasus arisan bodong di Bogor, dan kasus Lucky Star Group yang telah merugikan puluhan milyar.
Kurangnya Perencanaan Keuangan
Individu dengan literasi finansial rendah cenderung tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Selain itu juga tidak memiliki anggaran yang jelas dan tidak tahu cara mengelola pendapatan dan pengeluaran mereka dengan efektif.
Pengambilan keputusan yang buruk
Tanpa memahami produk keuangan, banyak seseorang mengambil keputusan yang buruk. Seperti mengambil pinjaman dengan bunga yang tinggi. Atau berinvestasi dalam produk yang tidak sesuai dengan profil risiko yang dijalankan.
Misalnya berutang di aplikasi pindar dengan bunga pinjaman yang tinggi. Berakibat sulitnya menata keuangan, yang tidak sesuai dengan penghasilan atau gaji yang diterima setiap bulannya.
Banyak kasus juga terjadi akibat tidak bisa mengembalikan pindar, dan ditelpon terus menerus oleh Desk collector, mengalami tekanan psikologis dan mental berakibat bunuh diri (bundir).