Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Gaya Hidup adalah Maut, Fraud Media Sosial dan rendahnya Literasi Finansial

6 Oktober 2024   10:34 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:18 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengambilan keputusan yang buruk berakhir dengan bundir gantung diri (Dokpri)

Penipuan Belanja Online

Biasanya yang terjadi di media sosial, membuat toko online palsu atau akun penjual palsu di platfom media sosial. Ada juga dengan mengiklan barang yang mau di jual melalui medsos berbalas berupa percakapan, ataupun saling share konten. 

Dengan modus ingin jual barang, karena perlu dana, ataupun ingin upgrade gadget baru. Setelah korban melakukan pembayaran, barang yang dijanjikan tidak pernah kunjung dikirim.

Penipuan Love Scamming

tangkapan layar percakapan seorang korban Love Scamming kepada pemilik akun aslinya yang merasa rugi ratusan juta (Dokpri)
tangkapan layar percakapan seorang korban Love Scamming kepada pemilik akun aslinya yang merasa rugi ratusan juta (Dokpri)

Penipuan romantis (Love Scamming), jenis fraud yang sering terjadi di Media sosial. Pelaku membangun hubungan romantis dengan korbannya, dengan mengaku bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji besar. Ataupun bekerja di profesi tertentu yang membuat lawan jenis tergiur, dan tampilan yang mempesona. 

Pelaku love scamming, menggunakan poto profile palsu, ataupun membuat akun medsos duplikasi, cloning, bisa juga dari akun hasil fhishing dari pemilik aslinya.

Penipu juga  lebih intens menghubungi korbannya melalui pesan berbalas, sok perhatian, sopan, terkadang perhatian yang berlebihan. Sehingga terbangun komunikasi yang baik sesuai keinginan pelaku.

Biasanya pelaku juga mengalihkan ke akun berbalas berupa percakapan sifatnya pribadi melalui Whatsaap dan telegram. Setelah hubungan romantis jarak jauh terbangun baik dengan korbannya, mulailah meminta uang dengan berbagai alasan. Seperti biaya perjalanan atau kebutuhan darurat.

Phishing

Penipuan ini dilakukan dengan mengelabui korban melalui email, pesan media sosial yang tampak sah, bisa juga dengan cara bagi-bagi hadiah di akun media sosial dan korbannya harus mengklik link yang di bagikan oleh si pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun