Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Gaya Hidup adalah Maut, Fraud Media Sosial dan rendahnya Literasi Finansial

6 Oktober 2024   10:34 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:18 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar seorang Ibu yang bercerita tertipu ratusan juta dari tawaran bekerja paruh waktu (Dokpri)

Di Indonesia,masih tergolong rendah literasi finansial, yang berdampak meningkatnya kasus penipuan finansial. Dampak rendahnya finansial mengakibatkan :

Penipuan Investasi Bodong

Banyak masyarakat diberbagai kalangan terjebak penipuan investasi yang diakibatkan kurangnya literasi finansial. Janji berupa keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa memahami risiko yang diakibatkan investasi tersebut. 

Beberapa kasus investasi bodong yang dialami masyarakat dari berbagai kalangan dan profesi yaitu kasus binomo, kasus Indosuryo, kasus arisan bodong di Bogor, dan kasus Lucky Star Group yang telah merugikan puluhan milyar.

Kurangnya Perencanaan Keuangan

Individu dengan literasi finansial rendah cenderung tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik. Selain itu juga tidak memiliki anggaran yang jelas dan tidak tahu cara mengelola pendapatan dan pengeluaran mereka dengan efektif.

Pengambilan keputusan yang buruk

Ilustrasi pengambilan keputusan yang buruk berakhir dengan bundir gantung diri (Dokpri)
Ilustrasi pengambilan keputusan yang buruk berakhir dengan bundir gantung diri (Dokpri)

Tanpa memahami produk keuangan, banyak seseorang mengambil keputusan yang buruk. Seperti mengambil pinjaman dengan bunga yang tinggi. Atau berinvestasi dalam produk yang tidak sesuai dengan profil risiko yang dijalankan.

Misalnya berutang di aplikasi pindar dengan bunga pinjaman yang tinggi. Berakibat sulitnya menata keuangan, yang tidak sesuai dengan penghasilan atau gaji yang diterima setiap bulannya.

Banyak kasus juga terjadi akibat tidak bisa mengembalikan pindar, dan ditelpon terus menerus oleh Desk collector, mengalami tekanan psikologis dan mental berakibat bunuh diri (bundir).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun