Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bidan Nurhasanah (3)

21 April 2024   05:10 Diperbarui: 21 April 2024   06:21 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bu bidan Nurhasanah diolah menggunakan Ai Bing | Dokumen pribadi

"Maksudnya?."

"Parakang itu, orang yang mengkaji ilmu buat kesaktian, bahkan juga bisa buat kekayaan. Dan supaya ilmunya tambah sakti, penganut ilmu parakang mengincar orang yang melahirkan atau baru melahirkan, orang sakit, dan juga wanita yang tengah haid. Jadi begitu Pak guru."

"Oh ia, kalau dikampung saya namanya Kuyang, Pak."

"Mungkin sejenis itu Pak, cuman ilmu parakang ini agak beda Pak."

Bu Bidan Nurhasanah, memberi isyarat mata ke pada Pak Rohmat, untuk mengakhiri pertanyaannya. Sejurus kemudian, ia tersenyum kepada para warga. Pak Rohmat, tak kuasa menolak tatapan mata bu bidan yang mengajaknya berpamitan dengan penghuni rumah dan warga yang berjaga disekitar rumah Pak Boko.

Pak Boko, memberikan uang, sebagai tanda terimakasih. Dan hasil kebun yang dipetiknya siang tadi, dan telah dipersiapkan, buat ibu bidan yang membantu persalinan isterinya. (Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun