Wanita muda yang mau melahirkan tersebut, berteriak kesakitan. Dari wajahnya, juga tersirat raut muka, ketakutan. Dibalik dinding rumah seperti ada yang mengintai, wanita yang mau melahirkan tersebut.
***
"Bu bidan..tolong saya bu!, saya takut!."
"Iya, yang tenang ya bu, atur napasnya, tidak usah panik." ujar bu bidan menenangkan wanita muda, yang mau melahirkan.
Sementara diluar kamar, Pak Rohmat merasakan suasana yang lain di rumah ini. Aura mistis, terasa kental menyelimuti rumah warga yang isterinya mau melahirkan.
"Kenalkan Pak, saya Pak boko, dan ini saudara saya, Pak Amir." pria yang berada didepan Pak Rohmat, yang duduk diruang tamu mengenalkan dirinya.Â
Pria itu juga terlihat gelisah, sesekali dia menuju ke pintu, dan memperhatikan beberapa pria yang berjaga dibawah kolong rumah. Ornammen rumah tersebut memang berbeda, sejenis rumah-rumah yang berada di sulewesi.Â
"Brakk!." tiba-tiba, mereka di kagetkan dengan suara yang menabrak dinding kamar, dimana isteri Pak boko mau melahirkan. Sekelebat bayangan hitam, berbentuk seekor kucing telah berada di hadapan mereka.
Pak Boko, dan pak Amir mencabut pisau badik dari pinggangnya. Pak Rohmat, juga ikut berdiri, didekat kedua pria tersebut.
"Siapa kamu!. Jangan ganggu isteri saya, ku bunuh kamu!." teriak Pak Boko.
Kedua pria tersebut, menyerang seekor kucing dihadapan mereka. Anehnya, kucing tersebut bergerak dengan cepat, dan berada tepat diwajah Pak Amir.Â