Pak Rohmat, kaget. Dia tidak bakal menyangka bu bidan Nurhasanah, mampir ke rumahnya.
"Waduh!, masuk bu, rumah saya lagi berantakan. Mohon dimaklumi bu," kata Pak Rohmat, sambil mempersilahkan masuk.
"Pak Guru satunya mana?."
"Pak Badina tadi katanya, mau jalan-jalan dulu kerumah warga, sepulang dari sekolah."
"Lagi masak apa Pak Rohmat?."Â
"Masak nasi, masak sayur, sama membuat empal jagung bu Bidan. Tadi ada kiriman Pak Erci, dari hasil kebunnya sebelum meninggalkan sekolah.
"Wow, Pak  Rohmat, pintar memasak juga rupanya, boleh dong saya mencoba empal jagung buatan Pak Rohmat?."
"Silahkan bu Bidan Nur, mohon maap, kalau kurang enak, hehehe, namanya juga masakan laki-laki."
"Ah Pak Rohmat, terlalu merendah. Saya cicipin ya pak." ujar Bu bidan Nurhasanah, sambil mengambil sepotong embal jagung yang masih terasa panas.
"Wihh, enak Pak Guru, beneran. Bagi dong Pak Rohmat, resepnya?."
"Ah, bu bidan bisa aja, bedalah, kalau buatan bu bidan."